BUCKY BARNES: THE STORY OF A DAMAGED, BROKEN, AND TWISTED WINTER SOLDIER

Sesuai dengan sudah aku niatkan kemarin, kalau biasanya aku suka menulis review film atau review buku, kali ini aku ingin mencoba untuk menulis review karakter alias biografi dari seorang fictional character alias karakter fiksi. Untuk pertama ini, aku akan menulis biografinya karakter fiksi yang aku lagi suka banget, yes, Sergeant James Buchanan “Bucky” Barnes yang kalau di Jagat Semesta Marvel (Marvel Cinematic Universe) diperankan dengan sangat pas oleh Sebastian Stan, seorang aktor asli Romania yang kemudian menjadi warga New York City.

Sergeant Barnes

Bucky Barnes dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1917, yang berarti bahwa ia berusia 101 tahun ketika peristiwa Avengers Infinity War ketika ia menjadi salah satu dari separuh penduduk dunia yang menjadi debu karena snap/blip Thanos, dan berusia 106 tahun setelah ia kembali lagi ke dunia akibat snap/blip yang dilakukan oleh Bruce Banner (Hulk) pada tahun 2023. Jadi, untuk yang mengikuti film-film dan serialnya MCU, timeline di realitas utama MCU sekarang sudah tahun 2023 yes.

Bucky Barnes adalah sahabat terdekat Steve Rogers (Captain America) dari sejak kecil. Bucky selalu ada untuk Steve dan selalu menolong Steve yang sering di-bully akibat badannya kecil dan penyakitan (sebelum akhirnya Steve mendapatkan suntikan serum super soldier dan menjadikannya Captain America). Pada saat ibu Steve meninggal dunia (ayahnya sudah meninggal dunia terlebih dahulu), Bucky terus menemani Steve dan mengajak Steve untuk tinggal di rumahnya. Pada awalnya Steve menolak dan mengatakan bahwa ia bisa menghadapi semua kesedihannya sendiri. Tapi Bucky meyakinkan sahabatnya itu dengan mengatakan, “the thing is you don’t have to, I’m with you until the end of the line”. Perkataan Bucky ini sangat membekas di hati Steve Rogers dan dibawa terus dalam hati dan ingatannya sampai berpuluh-puluh tahun kemudian. Karena ketika Steve tidak memiliki siapapun, ada Bucky di situ yang will always with him until the end of the line.

Ketika mereka beranjak dewasa, Steve berusia 1 tahun di bawah Bucky, situasi Amerika Serikat pada waktu itu tengah terlibat dalam Perang Dunia II. Kedua pemuda New York tersebut tentu saja ingin ikut berperan membela negaranya, sehingga mereka berdua mendaftar jadi tentara. Bucky yang cerdas, sehat, tinggi, dan cekatan itu tentu saja sangat mudah untuk diterima jadi tentara. Sebaliknya dengan sahabatnya, Steve, yang kecil pendek dan penyakitan dengan riwayat kesehatan keluarganya yang buruk (ibunya bahkan meninggal karena TBC), ditolak terus oleh kesatuan militer walaupun sudah ikut mendaftar ulang berkali-kali.

Sehari sebelum Bucky dikirim ke medan perang di Eropa bersama Batalyon 107, Bucky mengatakan pada Steve untuk sudahlah tidak perlu memaksa diri jadi tentara, kan masih banyak pekerjaan lainnya yang tak kalah pentingnya. Tapi Steve keukeuh pokoknya dia mau jadi tentara dan berpesan pada Bucky agar jangan menang dulu sampai ia bisa menyusulnya ke medan perang. Bucky pun memeluk sahabatnya itu dan mengatakan, “don’t do anything stupid until I get back,” yang dijawab oleh Steve, “how can I? You take all the stupidity with you.” Nah the exact conversation ini di kemudian hari akan diulang lagi, ketika Steve hendak kembali ke masa lalu setelah kemenangan besar dalam Avengers Endgame, dan ternyata tidak pernah kembali lagi ke masa sekarang. Hanya saja dibalik siapa yang mengatakannya.

Di medan perang, Bucky dan beberapa temannya ditangkap oleh HYDRA, sebuah kesatuan di bawah NAZI, dan dijadikan tawanan. Bucky lalu dijadikan percobaan oleh dr. Arnim Zola, yaitu disuntikkan serum buatannya. Tetapi sebelum percobaan itu selesai, Steve Rogers, yang kemudian telah menjadi Captain America setelah disuntik serum super soldier oleh dr. Erskine datang untuk menyelamatkan Bucky dan tawanan-tawanan perang lainnya. Bucky pun kaget melihat sahabatnya Steve sekarang berbadan besar gagah serta sangat kuat. Steve pun menceritakan soal serum super soldier kepada Bucky.

Selanjutnya Steve bertanya apakah Bucky mau bergabung bersamanya dan beberapa tentara lainnya dalam misi menangkap dr. Zola dan juga Johann Schmidt pentolan HYDRA. Bucky menjawab, “hell no, but the little guy from Brooklyn who is too dumb not to run away from fight, I’m following him!” Di dalam aksi saling tembak antara Steve dan Bucky dengan pasukan HYDRA di atas sebuah kereta api yang melaju kencang di musim dingin yang ekstrim, Bucky terdorong ketika ia menangkis tembakan pasukan HYDRA dengan perisai Captain Amerika milik Steve dan terlempar dari kereta api. Steve pun langsung berusaha menyelamatkan sahabatnya itu dengan mencoba meraih tangan Bucky yang bergelantungan di pintu kereta api, namun gagal. Di depan mata Steve, Bucky pun terjatuh dari jembatan kereta api di atas tebing-tebing tinggi yang tertutup salju tebal.

The Winter Soldier

70 tahun kemudian, Captain America alias Steve Rogers ditemukan terkubur di dalam sebuah pesawat yang tertimbun salju tebal di Antartika. Berkat kekuatan dari serum super soldier, Steve tetap hidup tanpa menjadi tua sedikitpun, dan setelah beradaptasi dari shock akibat melihat dunia yang sudah sedemikian berubah, ia pun kemudian bergabung dengan kesatuan S.H.I.E.L.D. yang dipimpin oleh Nick Fury dan juga tergabung dalam The Avengers yang berisi para superhero pembela kebenaran yang tugasnya melindungi bumi dari ancaman-ancaman jahat baik dari dalam maupun dari luar bumi.

Pada sebuah misi, Steve Rogers bersama dengan Natasha Romanoff (Black Widow), harus melindungi Direktur Nick Fury yang hendak dibunuh oleh seorang assassin, killing machine, pembunuh berdarah dingin yang selama ini disebut-sebut sebagai The Winter Soldier, seorang manusia separuh mesin (cyborg) dengan tangan kiri terbuat dari metal, bermasker dan berkacamata hitam sehingga tidak bisa dilihat wajahnya. Tidak kenal ampun, tidak banyak bicara, dan sangat sadis serta tanpa kompromi dalam menyelesaikan misi pembunuhannya. Keberadaan The Winter Soldier ini seakan mitos yang antara ada dan tiada, nyata tapi tidak terlihat, terasa tapi tidak bisa diketahui dengan pasti.

Hingga akhirnya Steve, Natasha, dan Sam Wilson (The Falcon) yang lalu menjadi timnya Steve Rogers benar-benar bertemu langsung, berduel satu lawan satu dengan legenda The Winter Soldier ini. Dalam sebuah pertempuran habis-habisan antara Steve dengan The Winter Soldier, masker dan kacamata penutup wajah The Winter Soldier terkoyak, dan betapa kagetnya Steve ketika melihat wajah yang sudah sangat dikenalnya di balik masker itu. Yes, The Winter Soldier adalah Bucky Barnes. Namun ia tidak mengenali Steve sama sekali. Ia bahkan tidak mengenali dirinya sebagai Bucky Barnes. Ketika Steve memanggilnya, “Bucky,” ia menjawab “who the hell is Bucky?”

Ternyata Bucky bisa selamat ketika terjatuh dari kereta api di atas jembatan karena sempat disuntikkan serum oleh dr. Zola, walaupun tangan kirinya hancur. Ia pun dibawa oleh HYDRA ke Uni Soviet. Selanjutnya, ia menjadi bagian dari Project The Winter Soldier yang dilakukan oleh HYDRA, yaitu proyek menciptakan manusia-manusia super sebagai mesin pembunuh tanpa ampun HYDRA yang akan ditugasi untuk misi-misi penting nan rahasia. Proyek penciptaan The Winter Soldier ini dilakukan dengan cara mencuci otak para calon assassins dan kemudian mengaktifkannya kembali menggunakan kode-kode. Ketika kode-kode diucapkan, The Winter Soldier akan segera melakukan perintah apapun yang diberikan kepadanya tanpa ampun dan tanpa pandang bulu, termasuk tentu saja membunuh siapa saja. Oh ya, seperti halnya Steve Rogers, Bucky pun juga tidak bertambah tua sedikitpun akibat dari serum yang juga sudah diterimanya dari HYDRA.

Setelah pertemuannya dengan Steve, Bucky alias The Winter Soldier mulai merasa kebingungan, karena ia merasa ia mengenal Steve tapi dia tidak ingat itu siapa, ia juga tidak ingat dirinya siapa. Tetapi hatinya mulai bergejolak dan pikirannya mulai bimbang mempertanyakan segala sesuatunya. Bucky pun lalu dibawa kembali ke laboratorium untuk disetrum atau di-recharge ulang atau apapun namanya agar dia bisa kembali menjadi The Winter Soldier yang taat.

Tugas selanjutnya yang diberikan kepada Bucky adalah membunuh Captain America alias Steve Rogers. Dan di dalam sebuah perkelahian satu lawan satu di atas sebuah pesawat mahabesar, Steve menang dan Bucky tertimpa sebuah besi besar. Namun Steve lalu menyelamatkan temannya itu dan mati-matian berusaha mengingatkan Bucky tentang siapa dirinya dan siapa Bucky. Steve mengatakan bahwa Bucky adalah temannya dan dia tidak akan melakukan perlawanan apapun lagi. Tapi Bucky marah dan terus memukuli Steve sambil mengatakan “you’re my mission”. Steve yang sudah hampir pingsan pun menjawab, “then finish it, I’m with you until the end of the line”. Hal itu membuat Bucky terhenyak. Steve jatuh dari atas pesawat besar itu, dan secara diam-diam Bucky menyelamatkan Steve yang tenggelam di dalam air.

Civil War of The Avengers

2 tahun kemudian The Avengers makin dikenal dan dicintai oleh penduduk dunia karena aksi-aksi kepahlawanannya, namun sekaligus juga dikecam atau bahkan dibenci oleh sebagian orang karena seringkali dalam aksi-aksi kepahlawanannya itu mereka mengorbankan beberapa orang atau membuat beberapa kerusakan di sana-sini. Seperti misalnya ketika Kota Sokovia terangkat ke udara dan membunuh banyak penduduknya, atau pertempuran di New York yang juga membuat banyak kerusakan bangunan fisik dan juga korban jiwa sebagai konsekuensi atas kemenangan The Avengers.

Situasi ini membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan adanya Piagam Sokovia (Sokovian Accord) yang isinya kurang lebih (tolong koreksi kalau aku salah) bahwa The Avengers akan berada di bawah Dewan Kemanaan PBB dan seluruh aksi serta tindakannya harus seizin Dewan Keamanan PBB. Anggota The Avengers sendiri terbelah dua pendapatnya, antara yang setuju menandatangani piagam ini dan yang tidak setuju, tentu saja dengan alasannya masing-masing.

Situasi ini ditangkap dengan sangat cerdas oleh Helmut Zemo (Baron Zemo) seorang warga Sokovia yang keluarganya menjadi salah satu korban meninggal dunia sebagai dampak dari pertempuran yang dilakukan oleh The Avengers di Kota Sokovia. Zemo ingin membalaskan rasa sakit dan dendamnya kepada The Avengers. Namun ia juga menyadari bahwa kekuatan yang dimilikinya itu tidak ada seujung-ujung kukunya dari kekuatan yang dimiliki oleh The Avengers. Maka dari itu, ia melihat bahwa satu-satunya hal yang bisa menghancurkan The Avengers adalah mengadu domba para anggota Avengers hingga mereka saling membunuh dengan sendirinya tanpa Zemo repot-repot mengotori tangannya.

Zemo yang cerdas pun mencari/mencuri file HYDRA dan di antaranya menemukan file rahasia The Winter Soldier, yaitu bahwa pada salah satu misinya, yaitu Misi tanggal 16 Desember 1991 adalah misi pembunuhan atas Howard dan Maria Stark (ayah serta ibunya Tony Stark/Iron Man) yang dilakukan oleh Bucky Barnes sebagai The Winter Soldier. Zemo tahu sekali kalau kenyataan ini akan bisa memecah belah The Avengers, karena kedekatan Steve Rogers dengan Bucky Barnes dan juga kemarahan dan kekecewaan Tony Stark atas meninggalnya kedua orangtuanya. Tidak hanya menemukan file misi rahasia itu, Zemo pun juga berhasil memecahkan kode-kode rahasia yang bisa digunakan untuk mengaktifkan The Winter Soldier dalam diri Bucky Barnes hingga mau menuruti apapun keinginannya tanpa kompromi. Kode-kode itu berupa 10 kata yang diucapkan di dalam Bahasa Rusia yang ketika mendengar kata-kata itu diucapkan, Bucky akan langsung berubah menjadi The Winter Soldier tanpa bisa mengelak lagi. Jadi semacam kode untuk mencuci otak seseorang. Kesepuluh kata tersebut jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris adalah: Longing, Seventeen, Rusted, Furnace, Daybreak, Nine, Homecoming, One, Benign, Freight Car.

Bucky sendiri setelah pertemuannya dengan Steve Rogers 2 tahun silam sudah mulai bimbang dan ragu dengan identitas dirinya. Kekuatan cinta dan persahabatannya bisa mengalahkan cuci otak dan kode-kode HYDRA. Bucky menyempatkan diri untuk mendatangi museum Captain America dan membaca soal sejarah Captain America. Di museum itu pun juga ada satu pojok yang bercerita tentang dirinya, Sergeant Bucky Barnes, disertai dengan foto-foto dan video masa lalunya bersama Steve Rogers.

Sementara itu, demi melaksanakan rencana balas dendamnya memecah belah The Avengers, Zemo meledakkan bom dalam sebuah pertemuan PBB yang dilakukan di Wina – Austria yang tak bisa terelakkan juga membunuh King T’Chaka, raja Wakanda yang pada saat itu tengah berpidato di depan para hadirin. Zemo mem-framing bahwa yang melakukan peledakan bom itu adalah The Winter Soldier alias Bucky Barnes.

Keruwetan pun segera dimulai. Seperti yang sudah diperkirakan dengan sangat cerdas oleh Zemo, Steve Rogers pasti akan berusaha untuk melindungi sahabatnya Bucky Barnes for whatever it takes. T’Challa (Black Panther, anak dari King T’Chaka raja Wakanda yang meninggal) berniat untuk membalas dendam kematian ayahnya dengan membunuh Bucky Barnes for whatever it takes. Sementara itu Tony Stark yang lebih condong untuk menyetujui usulan pemerintah terkait Piagam Sokovia menjadi berseberangan dengan Steve Rogers. Steve Rogers pun akhirnya ikut menjadi buronan pemerintah akibat secara terang-terangan melindungi dan menyelamatkan Bucky Barnes. Bucky Barnes sendiri setelah pertemuannya dengan Steve selalu mulai terbayang dan teringat masa lalunya. Namun setiap ada kesempatan pula Zemo selalu menyebutkan kode-kode yang membuat Bucky tak kuasa untuk menahan The Winter Soldier dalam dirinya: Longing, Seventeen, Rusted, Furnace, Daybreak, Nine, Homecoming, One, Benign, Freight Car.

Bagaimana dengan the rest of The Avengers? Mereka terbelah dua, persis seperti yang diinginkan Zemo. Falcon, Wanda, Hawkeye, Ant Man ikut ke dalam tim Captain America, sementara Vision, War Machine, Spider Man ikut ke dalam Tim Iron Man. Natasha Romanoff? Dia menjadi agen ganda because it’s in her blood, kata Tony Stark. Setelah pertempuran yang sama kuat di Bandara Berlin, Captain America pun bisa kabur menyelamatkan Bucky Barnes, sementara sisa anggota timnya dipenjara.

Tony Stark pun mulai berpikir kalau apa yang dikatakan Captain America benar (bahwa ada banyak Winter Soldier lainnya selain Bucky dan itu sangat membahayakan dunia). Tony pergi dan menemukan Steve dan Bucky di tempat persembunyiannya (atas informasi dari Falcon), namun Zemo segera melanjutkan rencananya yaitu menunjukkan pada Tony Stark kejadian tanggal 16 Desember 1991 ketika Bucky membunuh kedua orangtuanya. Bisa dibayangkan betapa marahnya Tony apalagi ketika Steve bilang ia sudah mengetahui hal itu (kayaknya dia mengatakannya untuk melindungi Bucky), dan terjadilah pertempuran yang dahsyat dan habis-habisan antara Iron Man dan Captain America, persis seperti yang diinginkan Zemo.

Ketika dua-duanya sudah habis-habisan, Steve tetap mencoba menjadi perisai hidup untuk melindungi Bucky. Steve mengatakan “he’s my friend,” dan dibalas oleh Tony Stark dengan penuh emosi dan kekecewaan, “and so was I”. Tony menghancurkan metal arm-nya Bucky dan mengingatkan Steve bahwa shield-nya itu adalah milik ayahnya Howard Stark. Steve pun mengembalikan shield Captain America-nya kepada Tony Stark. Tony Stark pun pergi meninggalkan mereka.

Selanjutnya, T’Challa yang menyaksikan itu semua mengambil kesimpulan bahwa dendam hanya akan membawa kerusakan dan kehancuran, maka ia pun memutuskan untuk melupakan semua dendamnya kepada Zemo. Dan juga, T’Challa menawarkan sebuah sanctuary untuk Bucky Barnes di Wakanda di mana kemudian Shuri membantunya menghilangkan brainwash dan kode-kode yang sudah ditanamkan di dalam otak Bucky, dan di Wakanda inilah, Bucky Barnes mendapatkan julukan baru, The White Wolf. Tidak hanya itu, Bucky juga mendapatkan lengan metal baru yang terbuat dari Vibranium, sebuah logam langka yang hanya terdapat di Wakanda, sehingga even better dari metal arm-nya yang sebelumnya (ngomong-ngomong shield Captain America juga terbuat dari Vibranium).

Selanjutnya Bucky Barnes ikut membantu dalam pertempuran besar-besaran melawan Thanos dan pasukannya di Wakanda, ikut menjadi debu ketika Thanos menjentikkan jarinya, dan kembali 5 tahun kemudian untuk ikut dalam pertempuran melawan Thanos di Endgame, dan sempat bertemu Steve sebelum Steve memutuskan kembali ke masa lalu untuk live happily ever after bersama Peggy Carter. Sebelum pergi Steve memberikan buku catatan hariannya kepada Bucky.

Recent Time (Post Blip)

Setelah blip dan separuh penduduk dunia yang jadi debu kembali lagi, Bucky diberikan permaafan oleh presiden atas segara tindakan kriminalnya di masa lalu (karena dilakukan dalam keadaan brainwashed), tetapi diwajibkan untuk ikut mandatory counseling secara reguler. Bucky tinggal di sebuah apartemen yang suram dan minim perabot di mana ia terus dihantui oleh masa lalunya sebagai seorang killing machine dan hal itu sangat menyiksanya. Ditambah lagi dia begitu marah dan kecewa ketika mengetahui bahwa Sam Wilson (Falcon) malah menyerahkan shield Captain America yang diberikan oleh Steve kepadanya untuk diletakkan di museum.

Akibatnya Pemerintah Amerika jadi mengangkat John Walker sebagai Captain America yang baru, yang membuat Bucky sangat kecewa, apalagi ketika ia menyaksikan di televisi, John Walker mengaku-ngaku bahwa ia merasa dekat dengan Steve Rogers seperti kakaknya sendiri. Ekspresi kesal dan broken Bucky di sini dapat banget deh. Selanjutnya Bucky terlibat petualangan penuh kejutan dengan Sam Wilson, dan juga Baron Zemo dong, yang tidak akan kuceritakan di sini karena Serial The Falcon and The Winter Soldier masih berlangsung.

Sebastian Stan cocok banget dalam portraying Bucky Barnes ini. Rasanya tidak ada orang yang lebih cocok untuk memerankan Bucky selain si sexy seabass ini. I’m completely fall in love with him. Cukup dengan ekspresi wajah dan sorot mata serta gestur tubuh saja, Sebastian sudah bisa men-deliver betapa broken, damaged, dan twisted-nya Bucky Barnes. Bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kita sudah bisa melihat dengan jelas ketika ia menjadi Bucky Barnes dan ketika ia menjadi Winter Soldier yang pikirannya berada di luar kontrol dirinya. Perasaan sayangnya pada Steve sahabatnya juga tampak sekali dari segala ekspresi wajah, sorot mata, dan gestur tubuhnya itu, juga ketika ia mencoba dealing dengan his mental health issue pasca blip. Karena memang tokoh Winter Soldier ini tidak banyak ngomong ya, ia hanya beraksi saja, maka di sinilah kekuatan ekspresi wajah, sorot mata, dan gestur tubuh Sebastian Stan sangat play a big role dalam men-deliver peran Bucky Barnes ini.

Ya kecuali sejak serial The Falcon and The Winter Soldier sih, peran Bucky Barnes mulai banyak dialognya. “Enakan dulu deh waktu peranku ngga usah banyak ngomong cuman berantem aja,” kata Sebastian di sebuah wawancara. Hahaha lucu aja kamu bang! Tapi ketika di episode 3, Bucky Barnes diminta Zemo untuk kembali berperan sebagai Winter Soldier (tapi secara sadar), eh kelihatan banget deh, ia tiba-tiba jadi Winter Soldier lagi, dan bukan Bucky Barnes yang sekarang. Again, semua itu ditunjukkan hanya dari ekspresi wajah, sorot mata, dan gestur tubuh. Two thumbs up Sebastian, keren banget!

Fitri Indra Harjanti

Fitri Indra Harjanti
Bagikan:

Fitri Indra Harjanti

Seorang fasilitator, editor, penerjemah, dan penulis freelance yang tinggal di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktif menggeluti isu gender dan feminisme sejak 7 tahun yang lalu. Menghabiskan waktu luangnya dengan menonton film di bioskop, mendengarkan band Queen, dan berbicara dengan kucing-kucingnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *