Hadiah Paling Besar yang Bisa Kita Berikan Kepada Orang yang Kita Cintai adalah Membiarkan Dia Menjadi Dirinya Sendiri dan Tetap Mencintainya
Ada yang bilang cinta itu bukan kata benda tapi kata kerja, sehingga cinta itu tidak cukup hanya sebatas kata-kata atau pernyataan tapi harus berupa aksi nyata, alaah, apa sih, hihihi. Selain itu aku selalu percaya bahwa love is not given, ya jatuh cintanya bisa saja given sih, tapi kalau cintanya sendiri itu something we have to work on, even sometimes it’s something we have to fight for. Kalau kita tidak melakukan sesuatu atau “beraksi” untuk cinta itu, ya susah lah mengharapkan cinta itu akan terus ada dan tumbuh berkembang dengan sendirinya.
Mencintai biasanya terdiri dari 2 hal, rasa cinta yang membuat kita bahagia karena rasa itu sendiri dan rasa cinta yang menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu untuk membahagiakan orang yang kita cintai. Oleh karena itu, cinta biasanya membuat kita jadi banyak memberikan hadiah untuk orang yang kita cintai, baik hadiah berupa benda atau hadiah berupa hal-hal lain di luar soal kebendaan. Kenapa kita melakukan itu, ya karena 2 hal tadi, karena hal itu membuat kita sendiri bahagia dan karena kita ingin membuat orang yang kita cintai bahagia. Di antara hadiah-hadiah itu, yang selain benda—kalau benda tidak usah lah ya aku berikan contohnya, you mention sendiri lah—misalnya perhatian, perlindungan, rasa nyaman, kompromi, mendengarkan, mengalah, dan seterusnya, tapi yang menurutku paling keren adalah: membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan kita tetap mencintainya!
Yes, menurutku itu adalah hadiah paling besar yang bisa kita berikan kepada seseorang, hadiah yang sudah level dewa, hehehe. And believe me it’s easier to be said than done, BUT, it’s not impossible to do. Karena biasanya kita yang sejak dilahirkan sudah dibentuk dengan nilai, belief, keyakinan, dan pengalaman tertentu ketika kita bertemu dengan orang lain yang juga sudah dibentuk dengan nilai, belief, keyakinan, dan pengalaman yang lain, kemudian membangun sebuah relationship, or even sharing a life, baik sadar atau tidak sadar kita susah melepaskan diri dari hal-hal yang sudah membentuk kita tadi. Sehingga kita sering memaksakannya (atau paling tidak terus menyarankannya dengan sedikit intimidatif) kepada pasangan kita itu dengan alasan “kan demi kebaikanmu sendiri”, “kan memang seharusnya begini”, “kan ini yang terbaik”, tapi ya itu, itu kan menurut kita, belum tentu menurut pasangan kita atau menurut orang lain juga begitu, hehehe. Dan ingat, teori paling sederhana yang paling sering banyak dilupakan ini: belum tentu yang baik, bagus, dan nyaman buat kita itu baik, bagus, dan nyaman juga buat orang lain yang nilai, belief, keyakinan, dan pengalaman hidupnya berbeda.
Di satu sisi, apa sih yang paling membahagiakan dan menentramkan dalam hidup ini selain 2 hal: bisa menjadi diri kita sendiri dan mengetahui bahwa ada orang yang mencintai kita dengan tulus. Pertanyaannya adalah apakah kedua hal tersebut bisa berada bersama dalam 1 kalimat? Bisa dong! Bisa bingiittzz! Dan ketika hal tersebut terjadi, itu akan menjadi hadiah paling besar dan paling indah yang bisa kita terima dari orang lain, menurutku sih, hehehe. Karena di zaman sekarang ini susah untuk bisa menjadi diri kita sendiri tanpa harus berpura-pura atau menjadi sesuatu yang sebenarnya kita tidak mau, dan juga susah untuk menemukan orang yang bisa mencintai kita sincerely dengan penerimaan tanpa syarat. Jadi kalau bisa mendapatkan keduanya, what a privilege banget ga sih. So darling, be your self and hope and pray that you will find people who love YOU you love. Amiiin.
Fitri Indra Harjanti
- MS. MARVEL SERIES: SUPERHERO MUSLIM PERTAMA DI MARVEL CINEMATIC UNIVERSE (SPOILER ALERT) - Juli 16, 2022
- UNDER THE BANNER OF HEAVEN: KETIKA TUHAN DIJADIKAN ALASAN UNTUK MENGHABISI NYAWA SESAMA MANUSIA (MAJOR SPOILER ALERT) - Juni 5, 2022
- KKN DI DESA PENARI: KISAH YANG CUKUP FAMILIAR KITA DENGAR DI SEKITAR KITA - Mei 27, 2022