NEVER LET ME GO (2010): YAKIN MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG PALING BERADAB?

Selanjutnya adalah review kedelapan dari film-filmnya Andrew Garfield. Setelah film-film terbaru tahun 2021, saatnya mundur kembali ke tahun 2010 ketika Garfield berusia 27 tahun dan bermain dalam sebuah film berjudul Never Let Me Go.

Never Let Me Go adalah film based on novel karya Kazuo Ishiguro dengan judul yang sama dan bergenre fiksi dystopia. Dystopia adalah kebalikan dari utopia, jadi kalau utopia itu adalah khayalan tentang situasi yang indah-indah dan sempurna yang rasanya mustahil jadi kenyataan, maka dystopia ini adalah sebaliknya, khayalan akan situasi yang buruk-buruk, mengerikan, penuh kehancuran, tak bermoral, kebayang kan ya. Sayangnya kalau melihat seperti apa manusia zaman sekarang, khayalan-khayalan dystopia ini kok rasa-rasanya tidak mustahil akan menjadi kenyataan di masa depan, d*mn!

Dystopia di film Never Let Me Go ini cukup menyesakkan hati sih, yang again, kukira bukan tidak mungkin akan benar-benar terjadi di masa depan kalau manusia-manusia di bumi ini masih pada kayak sekarang aja kelakukannya, hehehe. Jadi Never Let Me Go bercerita tentang dunia kita (versi dystopia) di mana pada tahun 1950an dilakukan eksperimen besar-besaran dalam dunia kesehatan. Jadi dalam rangka untuk menyembuhkan penyakit-penyakit berat dan mematikan seperti kanker, diabetes, jantung, liver, dan lain-lain, dibuatlah sebuah project kloning manusia dengan tujuan diambil organ-organ tubuhnya untuk didonorkan pada para pasien penyakit berat agar bisa memperpanjang usia harapan hidup mereka.

Tidak jelas human clone itu dibuat pada usia berapa, yang jelas diperlihatkan pada tahun 1978 ada sebuah asrama sekolahan bernama Hailsham yang berisi anak-anak usia sekitar 10 – 12 tahun yang tinggal dan bersekolah di situ. Awalnya sih semua tampak seperti biasa-biasa saja, asrama sekolahan pada umumnya. Hingga ada sebuah guru baru bernama Miss Lucy yang pada suatu hari di kelas dengan sangat sedih mengatakan kepada murid-muridnya bahwa mereka tidak punya masa depan, karena masa depan mereka sudah ditentukan yaitu menjadi pendonor organ tubuh demi menyelamatkan kehidupan manusia. Bahwa tidak ada sedikitpun pilihan lain untuk anak-anak itu. Keesokan harinya Miss Lucy pun langsung dipecat dari sekolah.

Ya benar, ternyata anak-anak yang berada di Hailsham itu bukan manusia biasa, tapi adalah makhluk-makhluk human clone yang memang diciptakan dengan satu tujuan, yaitu di usia yang sudah siap nanti mereka akan jadi pendonor organ tubuh. Sedihnya, ceritanya asrama/sekolah semacam itu tidak hanya Hailsham saja, tapi ada beberapa yang lainnya di seantero negeri.

Karena memang diciptakan untuk menjadi pendonor organ tubuh, maka semenjak kecil pun anak-anak itu sudah disiapkan fisiknya. Di antaranya harus mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, dan sama sekali tidak boleh merokok (merokok bahkan dianggap seperti halnya tindakan kriminal berat), serta anak-anak itu juga sama sekali tidak boleh meninggalkan kompleks asrama. Semua anak-anak yang ada di situ juga hanya memiliki nama depan saja tanpa nama belakang/nama keluarga sama sekali, dan tentu saja mereka tidak memiliki siapapun, kan mereka makhluk kloningan.

Tidak hanya bentuk fisik yang sangat menyerupai manusia (tidak ada bedanya sama sekali sama kita), celakanya mereka ini juga memiliki jiwa dan hati layaknya kita semua. Mereka memiliki perasaan, keinginan, harapan, kreativitas, cinta, kemarahan, dan lain-lain layaknya kita semua. Konon kabarnya masing-masing anak ini di-kloning dari masing-masing manusia yang berbeda. Jadi misalnya aku, nah aku dibuatkan kloningannya, dan kloningan aku itu yang ada di Heilsham itu, begitulah kira-kira.

Tersebutlah 3 orang anak sebagai tokoh utama film ini, 2 anak perempuan Kathy (Carey Mulligan) dan Ruth (Keira Knightley), serta 1 anak laki-laki Tommy (Andrew Garfield dong, pan ini review film Andrew Garfield, hehehe). Nah sejak usia 12 tahunan ini, Kathy sudah jatuh cinta pada Tommy. Awalnya sih Tommy sepertinya juga suka pada Kathy, tapi ternyata Tommy malah dekat dengan Ruth, padahal awalnya Ruth sama sekali tidak peduli dengan Tommy. Tommy adalah anak yang tidak populer dan tidak mencolok di sekolah mereka.

Kathy pun patah hati melihat Ruth dan Tommy semakin dekat dan semakin dekat saja. Namun dia masih berpikir, ah mereka kan hanya pacaran anak-anak sekolah saja, nanti juga putus sendiri. Namun ternyata hingga usia mereka 18 tahun, Ruth dan Tommy tetap menjalin hubungan cinta. Tetapi Kathy tetap sih bersahabat dengan mereka berdua sambil terus menahan cintanya yang bertepuk sebelah tangan itu.

Usia 18 tahun, anak-anak itu akhirnya keluar dari asrama dan ditempatkan di pondok-pondok di seluruh negeri. Sebelum nanti di usia 20an, mereka akan mulai diambil organ tubuhnya satu-satu. Beberapa dari mereka ada yang langsung meninggal ketika diambil organ tubuh pertamanya, namun ada juga yang sampai diambil organ tubuh keempatnya masih bertahan hidup. Biasanya ada jangka waktu antara operasi pengambilan organ tubuh satu dengan yang selanjutnya, hingga akhirnya nanti mereka mati, atau istilahnya adalah completion alias sudah komplet tugas mereka menjadi pendonor organ tubuh.

Nah kebetulan Kathy, Ruth, dan Tommy ditempatkan di pondok yang sama. Di sana mereka bertemu dengan kloning-kloning lainnya yang berasal dari asrama-asrama lain. Di sana pula mereka akhirnya merasakan bagaimana bersentuhan dengan dunia luar, berinteraksi dengan manusia-manusia asli. Bahkan mereka juga boleh mendaftar sebagai perawat yang tugasnya adalah merawat teman-temannya dalam proses donor organ tubuh, sebelum nanti mereka sendiri yang menjadi pendonor organ tubuh.

Pada suatu hari, ada teman mereka yang melihat manusia yang menurutnya sangat mirip dengan Ruth sehingga mereka berpikir bahwa itu pasti manusia di mana Ruth dibuat kloningannya. Ruth pun ingin melihatnya, dan dia mengajak serta Tommy dan Kathy untuk menemaninya. Mereka pun pergi ke sebuah kantor dan mengintip dari kaca jendela demi bisa melihat perempuan yang mereka kira adalah manusia di mana Ruth di-kloning. Namun setelah dilihat baik-baik ternyata bukan. Ruth pun sangat kecewa, ia mengatakan bahwa tidak mungkin memang dia di-kloning dari orang baik-baik yang tadi dilihatnya di sebuah kantor. Ruth meyakini bahwa mereka pasti di-kloning dari orang-orang buangan tidak terhormat, sampah masyarakat yang tidak diinginkan, itulah asal mereka bisa di-kloning, demikian teriak Ruth.

Di satu sisi, Kathy semakin tidak tahan melihat hubungan percintaan dua sahabatnya itu. Apalagi ia pernah secara tidak sengaja melihat keduanya tengah melakukan hubungan seks. Adegan seks Andrew Garfield kali ini bener sih, tapi cuman dilihatin sangat sekilas saja, tidak lebih dari 3 detik, tidak jelas lagi, oh d*mn, wkwkwkwk. Apalagi ditambah Ruth mengatakan pada Kathy bahwa Tommy hanya menganggap Kathy sebagai teman dan tidak akan pernah lebih dari itu.

Kathy pun akhirnya mendaftar sebagai perawat dan pergi ke kota-kota lain. Kabarnya pun Ruth dan Tommy juga sudah putus cinta. Namun ketiganya tidak pernah saling bertemu lagi hingga 10 tahun kemudian ketika usia mereka 28 tahun. Secara tidak sengaja di rumah sakit di mana Kathy bertugas sebagai perawat, ia bertemu dengan Ruth yang baru saja selesai menjalani operasi donor organ tubuh keduanya. Kondisi Ruth sangat buruk, dan dia merasa bahkan yakin dia akan segera completion alias meninggal dunia di proses donor organ tubuhnya yang ketiga.

Karena yakin waktunya tidak akan lama lagi, Ruth pun bersikeras mempertemukan Kathy dengan Tommy dan melakukan sesuatu untuk mereka berdua agar Ruth bisa meninggal dunia dengan tenang. Mereka bertiga pun akhirnya berkumpul kembali. Apa yang kemudian terjadi? Apa yang ingin Ruth lakukan untuk Kathy dan Tommy? Aduh, ngga boleh dong ya spoiler di sini. Silakan ditonton sendiri saja, di channel Disney+ Hotstar, yang cara langganannya sudah aku jelaskan di review keenam kemarin ya, yang aku agak promo-promo sedikit itu, hehehe.

Ada hal yang lucu, jadi waktu Kathy sempat melihat hubungan seksual antara Ruth dan Tommy, tiba-tiba dia merasakan sebuah hasrat dan dorongan seksual yang sangat tinggi. Kathy yang polos pun berpikir jangan-jangan itu karena dia asalnya di-kloning dari seorang pekerja seksual atau model majalah porno. Maka dia pun mulai melihat majalah-majalah porno mencari kalau-kalau ada foto manusia di mana dia di-kloningkan di majalah-majalah porno itu. Pas akhirnya ketemu lagi sama Tommy, baru Tommy mengatakan bahwa hasrat seksual itu sesuatu yang wajar dan alamiah dan bahwa itu dialami oleh semua orang, bukan karena dia di-kloningkan dari model majalah porno. Tapi semua orang memang akan mengalaminya. Iya betul Tommy, apalagi kalau lihat kamu, eh eh eh, hehehe.

Young Andrew Garfield di sini keren banget sih, terlihat so young dan cakep gitu, rambutnya bagus banget. Apalagi memerankan human clone yang polos, fragile, dan mencari jawaban atas berbagai pertanyaan akan dunia yang membingungkan ini. Masa iya demi menyelamatkan manusia-manusia, mereka harus diciptakan dengan garis hidup yang sudah ditentukan. Apakah manusia-manusia yang mereka selamatkan itu lebih baik dan lebih bermanfaat bagi dunia ini dibanding mereka? Ditambah ekspresi-ekspresi kemarahan dan kekecewaan Garfield terhadap nasib Tommy yang sedemikian tidak adil dan kejamnya. You should see him in this movie. Judul Never Let Me Go sendiri diambil dari judul lagunya Judy Bridgewater dari kaset pemberian Tommy yang selalu didengarkan oleh Kathy. Baik, jadi ratingku untuk film Never Let Me Go ini adalah 8, dan akting Andrew Garfield di film ini juga 8!  

Fitri Indra Harjanti

Fitri Indra Harjanti
Bagikan:

Fitri Indra Harjanti

Seorang fasilitator, editor, penerjemah, dan penulis freelance yang tinggal di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktif menggeluti isu gender dan feminisme sejak 7 tahun yang lalu. Menghabiskan waktu luangnya dengan menonton film di bioskop, mendengarkan band Queen, dan berbicara dengan kucing-kucingnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *