THE EYES OF TAMMY FAYE (2021): REALITY SHOW PERTAMA DI DUNIA SEBELUM SEKARANG SEMUA ORANG MELAKUKANNYA
Mari kita bikin review keenam dari film-filmnya Andrew Garfield, yaitu The Eyes of Tammy Faye yang release pada tahun lalu, tahun 2021. Di tahun 2021 itu ada 3 filmnya Andrew Garfield yang release yaitu The Eyes of Tammy Faye, Tick Tick Boom, dan Spider-Man No Way Home. Pacarnya produktif banget ya bun, wkwkwkwk.
The Eyes of Tammy Faye ini aku tonton di Disney+ Hotstar ya. Untuk informasi, karena aku menggunakan kartu Telkomsel (Simpati) di HP-ku, jadi setiap kali aku beli kuota bulanan, aku pilih yang sudah include langganan Disney+ Hotstar (bahkan kuota bulanan yang paling murah pun ada pilihannya include langganan Disney+ Hotstar kok). Kalau mau nontonnya di laptop ya tinggal masukkan nomor HP-mu saja, jadi mudah ya, as long as kamu pengguna Telkomsel, lah malah ngiklan, di-endorse kagak, hehehe.
The Eyes of Tammy Faye adalah film tentang pasangan televangelist Jim Bakker dan Tammy Faye Bakker. Televangelist adalah pengkhotbah agama Kristen (penginjil) di televisi. Jadi orang yang berdakwah agama Kristen melalui televisi, kurang lebih begitu ya, bisa dibayangkan kan? Film ini berdasarkan kisah nyata ya, jadi Jim Bakker dan istrinya Tammy Faye itu tokoh beneran yang benar-benar ada. Bahkan Jim masih hidup sampai sekarang (usia 82 tahun), kalau Tammy Faye sudah meninggal tahun 2007 karena kanker. Mereka bercerai pada tahun 1992 dan masing-masing menikah lagi dengan orang lain. Jim dan Tammy Faye memiliki 2 orang anak bersama.
Kalau baca paragraf yang barusan rasanya pasti kayak filmnya tidak menarik ya? Tapi sumpah, filmnya menarik banget kok. Film yang diperankan oleh Jessica Chastain (sebagai Tammy Faye) dan Andrew Garfield (sebagai Jim Bakker) ini selain alur ceritanya menarik, juga menunjukkan kepiawaian kedua aktor kelas dunia ini. Jessica bahkan banyak sekali dapat nominasi dan penghargaan best actress untuk perannya sebagai Tammy Faye, termasuk di antaranya nominasi Oscar dan Golden Globe, dan baru-baru ini memenangkan penghargaan best actress di SAG Awards. Andrew Garfield juga tidak kalah kerennya aktingnya di film ini.
Lebih kerennya lagi, film ini menceritakan kehidupan Tammy Faye dan Jim Bakker sejak mereka muda (usia awal 20an) hingga mereka tua (usia 50an) dengan aktor yang sama, tapi benar-benar bisa menunjukkan perubahan usia mereka. Bahkan karena semakin bertambah usia, mereka badannya semakin berisi, terutama Tammy Faye, jadi Garfield dan apalagi Jessica mesti menggunakan prostestik make up yang prosesnya bahkan memakan waktu sampai 7 jam. Tidak heran, film ini juga mendapatkan nominasi Oscar untuk best makeup and hair styling.
Jim dan Tammy Faye bertemu di kampus teologi dan mereka saling jatuh cinta. Karena mereka berdua sama-sama mahasiswa teologi yang taat beragama, adegan hubungan seksual pertamanya pun digambarkan awkward dan penuh rasa bersalah walaupun sekaligus penuh nafsu. Aduh, kenapa sih ngga ada adegan seks Andrew Garfield yang bener dari kemarin, sebel, wkwkwkwk. Mereka berdua akhirnya menikah dan sama-sama drop out dari kampus untuk mengejar mimpi mereka menjadi televangelist.
Mereka pun memulai karirnya dengan sebuah acara di televisi (CBN) dengan Jim berkhotbah dan Tammy Faye bernyanyi serta bermain boneka (kayak Susan dan Ria Enes gitu) untuk anak-anak. Nama acaranya Jim and Tammy show dan menjadi sangat populer. Anak pertama mereka pun lahir, dan tak lama setelah itu mereka meninggalkan CBN dan menciptakan stasiun televisi sendiri Bernama PTL (Praise the Lord) yang benar-benar berisi acara-acara mereka saja. PTL ini juga menggalang dana melalui telepon. Jadi sehabis Jim berkhotbah dan Tammy bernyanyi di saluran itu, mereka akan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika jemaah ada yang ingin menyumbangkan dana sukarelanya. Aduh adegan-adegan ini bagus banget deh, pas habis Andrew Garfield eh Jim Bakker selesai khotbah, kan di belakangnya ada meja-meja tuh yang berisi orang-orang yang siap mengangkat telepon yang masuk. Terus pas telepon-telepon itu bunyi, Jim bilang, “ooh the phone is ringing”.
PTL ini kemudian berkembang tidak hanya sebagai saluran TV dakwah saja tapi mulai memiliki sayap-sayap bisnis ke mana-mana, termasuk Tammy Faye juga rutin meluncurkan album musik rohaninya. Jim dan Tammy Faye Bakker pun menjadi sangat kaya dan Tammy pun melahirkan anak keduanya. Apakah kehidupan mereka benar-benar selancar dan sesempurna itu? Tentu tidak Fulgoso! Entah kenapa ketenaran dan ketenangan jiwa itu tidak pernah bisa berada dalam kalimat yang sama ya, aku juga heran.
Hubungan Jim dan Tammy pun mulai menjauh, mereka bersama-sama ya hanya di depan kamera saja. Di belakang kamera, mereka semakin tidak pernah saling berkomunikasi atau saling memperhatikan satu sama lain, rasa cinta yang ada semakin hilang dan memudar saja. Seolah-olah semua hanya untuk kebutuhan kamera saja. Terdengar familiar ya kalau mengingat para selebgram dan Youtube artist kita sekarang, hehehe.
Kata Andrew Garfield, Jim dan Tammy Faye ini adalah pelaku reality show pertama di dunia, jauh sebelum the Kardashians apalagi Atta-Aurel, hehehe. Bagaimana tidak, di tahun 1970an, ketika Tammy hamil anak pertama mereka, alih-alih mengabarkan berita menggembirakan ini secara pribadi pada Jim, Tammy justru mengatakannya kepada Jim di depan layar melalui bonekanya ketika mereka sedang siaran langsung Jim and Tammy Show. Jim pun terlihat bingung, kikuk, senang, sekaligus tidak nyaman. Pegimana kagak demikian, masa iya tahu kabar sepenting itu pas siaran langsung TV.
Juga pas Tammy Faye sempat ada sedikit affair sama produser rekaman albumnya, Jim pun meminta Tammy meminta maaf padanya di depan kamera, di dalam salah satu show mereka, di mana Tammy nangis-nangis menyesal dan mengatakan pada audiens bahwa kehidupan pernikahan itu sulit dan penuh tantangan. Demikian juga ketika Jim terkena skandal seks yang jadi viral kalau istilahnya zaman sekarang, Jim dan Tammy pun membuat pernyataan bersama di televisi, di sebuah meja yang indah dengan hiasan bunga-bunga, di mana mereka berdua memeluk kucing peliharaan mereka, dan diakhiri dengan mereka bernyanyi bersama. Apaan deh ah, kelihatan banget kan ya semua gimmick dan settingan yang sudah dipersiapkan itu.
Kalau film ini keluar 20 tahun yang lalu aku mungkin akan terheran-heran, tapi karena film ini keluarnya tahun 2021 (walaupun menceritakan kehidupan tahun 60an hingga 90an), jadinya aku tidak heran dengan semua gimmick dan settingan di depan kamera tentang kehidupan orang yang paling private itu. Soalnya kan sekarang semua orang melakukannya, dari mulai yang memang selebgram/youtube selebritis yang bahkan malam pertamanya aja dibuat story Instagram atau kelahiran anaknya dibuat live Youtube, sampai yang orang-orang biasa yang setiap pertengkaran dengan suaminya dibuat postingan media sosial dengan detailnya, bahkan perselingkuhannya pun juga diposting di media sosial lengkap dengan segala informasi betapa kasmarannya dia. Lah kalau aku saja yang cuman teman Facebook-mu sampai bisa tahu kamu sedang selingkuh karena demikian diumbarnya di media sosial, bagaimana dengan pasanganmu dan keluargamu ya? Wkwkwkw, kadang aku sering tidak habis pikir.
Setiap kali melihat postingan semacam itu, rasanya ingin sekali aku DM bilang, please jangan umbar semua permasalahan hidupmu di media sosial, apakah kamu lupa kalau media sosial itu ruang publik banget, di mana semua orang akan jadi mengetahuinya, dan paling yang akan benar-benar bersimpati padamu hanya 10 %, sisanya yang 90 % tidak peduli atau bahkan mengolok-olokmu dan menjadikanmu bahan gosip. Ya kecuali kalau memang itu mata pencaharianmu ya, kayak para selebgram/Youtube celebrities kita itu, hehehe.
Okay, balik ke review film. Andrew Garfield mengatakan bahwa berperan sebagai Jim Bakker ini adalah salah satu yang tersulit yang pernah dia lakukan, karena sangat jauh dari dia aslinya, baik karakternya, sifatnya, fisiknya, cara bicaranya, aksennya. Tapi menurutku sih, peran Garfield sebagai Jim Bakker tetap keren banget, he nailed it! Dan bukan cuman aku yang bilang begini, para kritikus film juga. Termasuk pas jadi Jim Bakker tua (usia 50an), ya ampun kayak bukan dia banget.
Menurutku dia berhasil banget menubuhkan Jim yang kesan awalnya seolah-olah orangnya lembut dan tertata secara emosional tapi sekaligus juga lemah dan tidak bisa mengendalikan dirinya. Dan Garfield sebagai pengkhotbah, “God loves you, ooh, God loves you”, kalian harus lihat sendiri deh, benar-benar berbeda, hehehe. Well, rating aku untuk film ini 8, dan peran Andrew Garfield di film ini 8.5, yuhuuu!
Fitri Indra Harjanti
- MS. MARVEL SERIES: SUPERHERO MUSLIM PERTAMA DI MARVEL CINEMATIC UNIVERSE (SPOILER ALERT) - Juli 16, 2022
- UNDER THE BANNER OF HEAVEN: KETIKA TUHAN DIJADIKAN ALASAN UNTUK MENGHABISI NYAWA SESAMA MANUSIA (MAJOR SPOILER ALERT) - Juni 5, 2022
- KKN DI DESA PENARI: KISAH YANG CUKUP FAMILIAR KITA DENGAR DI SEKITAR KITA - Mei 27, 2022